Hubungi Kami
- JL. Kyai Tapa No. 1 Grogol
- Jakarta Barat, Indonesia
- Phone:
- (62-21) 566 3232
- Official Universitas Trisakti:
- (+62) 813-1530-9978
- Whatsapp:
- (+62) 882 194 856 74
- (+62) 877 707 077 03
- Fax: (62-21) 564 4270
- Email: humas@trisakti.ac.id
Telah dilaksanakan Kuliah Tamu Jurusan Teknik Sipil dengan menghadirkan Andri Setiawan, Ph.D sebagai pembicara dan Dr. Usman Wijaya, S.T.,M.T. sebagai moderator. Kegiatan ini telah berlangsung pada hari Selasa, 10 September 2024 di Jurusan Teknik Sipil Universitas Trisakti.
Pembicara yang juga merupakan peneliti postdoctoral di Building Resilient, ICITECH, Universitat Politècnica de València(UPV), Spain, menjelaskan Struktur yang robust mengandalkan kontinuitas di seluruh sistem struktur bangunan, terbukti efektif mencegah keruntuhan. Namun, dalam skenario yang lebih ekstrim yaitu pada kegagalan struktur total, kontinuitas dapat menjadi bumerang dan berkontribusi pada keruntuhan akhir yang lebih besar karena elemen struktur bangunan yang gagal menarik sisa energi dari suatu sistem struktur, dimana seharusnya kontinuitas tidak akan mempengaruhi sistem struktur secara keseluruhan.
Pendekatan desain baru saat ini sedang dikembangkan, yaitu segmentasi berbasis sekering (fuse-based segmentation), yang secara sinergi menggabungkan kontinuitas (untuk mendistribusikan ulang beban setelah tanda-tanda terjadinya kegagalan awal) dan segmentasi bangunan menjadi beberapa bagian (untuk mengisolasi keruntuhan setelah kegagalan awal yang lebih besar terjadi).
Segmentasi berbasis sekering dapat diimplementasikan menggunakan dua jenis batas segmen: 1) batas kuat dan 2) elemen pembatas gaya. Keduanya didasarkan pada hierarki pengendalian kegagalan antara komponen struktural yang berinteraksi dalam suatu sistem bangunan. Elemen penahan beban vertikal seperti dinding dan kolom harus ditingkatkan agar mampu menahan gaya tidak seimbang yang ditransfer dari sistem lantai horizontal (termasuk balok dan pelat) selama terjadi keruntuhan.
Pengujian skala penuh pada spesimen bangunan pracetak yang sengaja dibangun membuktikan bahwa konsep segmentasi berbasis sekering tersebut dapat diterapkan melalui sambungan kekuatan parsial dan desain kolom yang lebih kuat. Bangunan pracetak tersebut bertahan dari dua pelepasan kolom tepi tanpa mengalami keruntuhan parsial, yang memvalidasi bahwa konsep yang diusulkan tidak melanggar persyaratan kontinuitas apa pun. Sementara itu, ketika mengalami kegagalan awal yang lebih besar, bangunan tersebut mensegmentasi dan mengisolasi keruntuhan hanya di dalam wilayah yang awalnya terpengaruh. Penelitian ini menegaskan bahwa segmentasi memberikan garis pertahanan terakhir terhadap keruntuhan progresif ketika elemen struktur lain gagal.
Melalui Kuliah Tamu ini diharapkan dapat memberi insights dan juga sebagai wadah untuk diskusi civitas akademika terkait perkembangan teknologi di dunia teknik sipil.